News Update :
Home » , , » Makalah-Strtegi Merger dan Akuisisi Perbankan DI INDONESIA

Makalah-Strtegi Merger dan Akuisisi Perbankan DI INDONESIA

BAB II

PEMBAHASAN

A.                PERKEMBANGAN STRATEGI MERGER DAN AKUISISI BANK NASIONAL DI INDONESIA

A.1      MERGER
Sistem Merger nampaknya menguntungkan bagi perbankan karena memberikan efisiensi yang cukup menjanjikan bagi eksistensi bank tersebut. Namun dampak dari likuidasi Bank, Merger, dan akuisisi ialah pengurangan biaya tenaga kerja dimana akibat likuidasi jumlah kemiskinan dan pengangguran meningkat tajam. Dari data Bappenas, tercatat kemiskinan di akhir tahun 1997 meningkat pesat ketimbang awal tahun. Nampaknya ekonomi Indonesia telah hancur total dari akar hingga ke pucuk daun, karena tidak hanya menyerang masyarakat namun juga perbankan yang saat itu tumbuh sangat baik (Mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelum krisis cukup tinggi bahkan mendapat julukan "Macan Baru Asia").
Penyebab banyak terjadinya merger perbankan pada Krisis Moneter 1997 ialah akibat kebijakan untuk penggajian pejabat pemerintah di Indonesia dengan menggunakan Dollar. Pada saat itu, akibat ulah spekulan valuta asing yang memborong Dollar Amerika lalu menjualnya dengan harga tinggi, harga Dollar secara tragis naik dan saat ditukar ke dalam Rupiah yang terjadi adalah Inflasi.
Banyak Bank di Indonesia menerima imbas dari hal tersebut. Inflasi ini membuat banyak perbankan di Indonesia terancam gulung tikar. Oleh karena itu sampai tahun 1998 dari 101 bank yang melakukan merger dan akuisisi hanya tersisa 30 Bank (71 Bank dilikuidasi) dan kemudian hanya tersisa 12 Bank (InfoBank 2001).
            Peningkatan modal bank merupakan salah satu upaya memperkuat sistem perbankan. Permodalan yang kuat pada bank sebagai regulator dalam  menciptakan bank yang sehat dan aman.Modal bank-bank di Indonesia tergolong rendah jika dibandingkan dengan modal bank di  negara tetangga padahal bank dikenal sebagai usaha padat modal dan berisiko tinggi. Rata-rata modal inti bank umum di Indonesia adalah Rp.1.347,4 milyar.
Dengan kewajiban untuk meningkatkan modal tersebut diharapkan akan terjadi merger dan akuisisi sehingga struktur kepemilikan bank menjadi lebih sehat. BI mengeluarkan ketentuan yang dikenal  dengan kebijakan Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Nasional atau populer dengan single presence policy (SPP). Tujuannya adalah untuk mendorong konsolidasi perbankan dan mendukung efektivitas pengawasan bank.
A.2      AKUISISI
            Akuisisi adalah pembelian hak atas bagian dari perusahaan lain. Sehingga perusahaan pembeli dapat mengambil alih perusahan target. Dapat dikatakan pula bahwa akuisisi adalah pengambil alihan perusahaan oleh perusahaan lain yang ditempuh dengan dua cara, yaitu: pertama, mengambil alih aset perusahaan target. Kedua, membeli saham-saham dari perusahaan target.
            Tahun 1970-an sampai 1980-an banyak perbankan nasional melakukan kegiatan akuisisi saham. Akuisisi saham merupakan salah satu bentuk yang paling umum ditemui dalam kegiatan akuisisi perbankan nasional.

A.3      BEBERAPA CONTOH KASUS
  1. MERGER DAN AKUISISI BANK CENTURY 
  2. MERGER DAN AKUISISI BANK DANAMON
  3. MERGER DAN AKUISISI BANK PERMATA
  4.  ALASAN-ALASAN MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI
  5.  DAMPAK PELAKSANAAN MERGER DAN AKUISISI
  6. PERATURAN PELAKSANAAN MERGER DAN AKUISISI PADA PERBANKAN
bingung download?? bisa lihat cara download disini
Makalah Lengkap bisa di Unduh di bawah ini:
FILE DOC»Download
Share this article :

Post a Comment

 
Contact Us | Privacy policy | Term of use | Site map
Copyright © 2011. Voith'Art . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger